“Bapakmu tak pernah tahu. Ibu sengaja tidak memberi tahu. Ibu berusaha keras agar Bapak tidak perlu tahu.”

Maksud kata-kata ibu itu benderang. Ah, suasana ini amat gerah. Aku bingung-, bagaimana mengekspresikan rasa sedih dan jengkel bersamaan. Ingatan tentang Bapak selalu sukses menorehkan air mata. Bayangan suamiku berkelebat, sebiji benci menguar lalu pecah serupa gelas kaca. Benci itu perlahan menggunung, sebuah anak panah sesal menghujam dadaku.

Ibu merahasiakan pasal pernikahan kedua suamiku. Tentu, jika Bapak tahu, seketika itu pula cerita rumah tanggaku berakhir.

Aku tak pernah bisa menangkap alasan jelas-, mengapa suamiku ingin menikah lagi. Alasan yang diutarakannya kepada ibuku, belum bisa kucerna sempurna.

“Abi ingin menjalankan syariat.”

“Syariat? Apa itu berarti setelah yang kedua, akan ada pernikahan ketiga dan keempat?”

Aku membiarkan hening hinggap  siang itu. Kamar Ibu terasa pengap. Aku seperti tersekap pada ruang tanpa jendela. Di sinilah aku, dengan perih yang telah kuseret dari jauh. Rumah tanggaku, yang kuimpikan seindah surga, justru berubah neraka. Aku sering dipasung oleh sebuah pertanyaan itu. Apakah aku masih bahagia?

Penulis : Sultan Sulaiman

Editor : Darmawati Majid

Desain Kover : Andi Ashari Saputra

Penerbit: Sabda Mallomo

Jumlah Halaman: iv + 89

Ukuran : 13 x 19

ISBN : 978-623-98423-9-0